Categories
Bisnis

Listing Perdana, Saham Xolare RCR Energy Melenggang di Zona Hijau

tonosgratis.mobi, Jakarta Pt. Perseroan saat ini menduduki peringkat ke-24 emiten di bursa.

Pada perdagangan pertamanya, saham SOLA naik 29,09% ke posisi 142, sesaat setelah perdagangan dibuka. Saat itu frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 2.299 kali. Sebanyak 252.242 saham diperdagangkan senilai Rp 3,37 miliar.

Sebelumnya, perusahaan pemilik merek Zolar dan Zolabit ini sukses melakukan penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 656,25 juta saham dengan harga nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan tersebut setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Dalam aksi korporasi yang digelar pada 2-6 Mei 2024 tersebut, perseroan mematok harga pelaksanaan Rp110 per saham, sehingga perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp72,19 miliar. Dalam proses IPO SOLA, manajemen perseroan menunjuk PT UOB K Hian Securitas sebagai penjamin emisi penawaran efek tersebut.

Direktur Utama PT Kelima perusahaan tersebut adalah PT.

Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja perseroan berupa pembelian bahan aspal, biaya operasional kantor, biaya pemasaran, dan biaya sewa kendaraan operasional. Keputusan menjadi perusahaan publik tidak lepas dari komitmen perusahaan untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Pencatatan saham Sola hari ini menjadi tonggak penting bagi perseroan untuk tetap unggul dalam persaingan bisnis perdagangan aspal dan jasa konstruksi. Pada upacara perdana pencatatan saham SOLA pada Rabu (8/5/2024), Vadai mengatakan, “Kami mengedepankan pengembangan bisnis yang berkelanjutan, berkualitas, dan ramah lingkungan.

Setelah sukses melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI, Vadai optimistis grup perusahaan akan semakin kompetitif memenangkan persaingan di industri pengolahan aspal atau bitumen. Selain itu, lanjutnya, integrasi dan koordinasi grup yang lebih erat sejauh ini menjadi keunggulan kompetitif SOLA dalam upaya membangun kelestarian lingkungan dalam operasional perusahaan.

Selain itu, Zoller Group berkomitmen untuk mengelola dan memantau seluruh dampak lingkungan dari aktivitas bisnis serta pengelolaan limbah.

Bhadai mengatakan, komitmen SOLA dalam menjalankan bisnis ramah lingkungan juga tercermin pada bisnis APE dan MBS yang menjual aspal emulsi yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.

 

Faktanya, SOLA telah mendirikan anak perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan panel surya untuk keperluan on-grid di perumahan dan industri, dan berada di luar jangkauan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Perusahaan juga sedang mempertimbangkan pengembangan bio-bitumen, aspal dari produk samping pengolahan minyak nabati, agar lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Bhadaevi menambahkan, kebijakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang dikeluarkan perseroan selama ini bertujuan untuk mengembangkan produk inovatif dan mengurangi dampak lingkungan dari pekerjaan konstruksi.

SOLA juga menetapkan area prioritas untuk kegiatan penelitian dan pengembangan, seperti peningkatan kualitas aspal, pengembangan teknologi konstruksi yang lebih efisien, dan eksplorasi material alternatif yang ramah lingkungan.