slot jepang

Menkes Budi: Tahun Ini Puskesmas Dapat Alat untuk Deteksi Dini Kanker Limfoma dan Mata

tonosgratis.mobi, Menteri Kesehatan Jakarta Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan melakukan upaya deteksi kanker di masyarakat. Banyak jenis kanker yang dapat ditemukan di pusat kesehatan.

Pak Budi berkata: “Mulai tahun ini, kami akan menyediakan peralatan tes darah kepada seluruh rumah sakit setempat untuk melihat apakah leukemia dan limfoma dapat dideteksi dengan cepat dan kami dapat membawanya ke rumah sakit.”

Saat berkunjung ke markas “Rumah Kita” Dana Cinta Anak Kanker Indonesia (YKAKI) di Percetakan Nasional di Jakarta pada 28 Februari 2024, Budi mengatakan mesin tersebut akan menjangkau 10.000 rumah sakit komunitas. : hematoanalisis dan analisa kimia darah untuk mendeteksi leukemia dan limfoma ophthalmoscope untuk mendeteksi kanker mata (retinoblastoma).

“Jadi kalau ada gejalanya bisa kita lihat sejak dini, apakah itu kanker atau bukan. “Jika terdeteksi kanker, dikirim ke rumah sakit di 514 kabupaten/kota tempat kami membuat obat kemoterapi,” kata Budi.

Dengan tersedianya alat ini diharapkan dapat mencegah permasalahan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Jika sudah tinggi maka akan sulit untuk diobati.

Pendidikan kesehatan untuk perawatan kanker

Pak Budi juga menyampaikan bahwa selain peralatan tersebut, petugas kesehatan juga dilatih dalam diagnosis kanker.

“Kami juga ingin melatih dokter dan perawat untuk mendeteksi kanker sejak dini,” kata Menteri Kesehatan, Pak Budi.

 

Pak Budi menegaskan, pemerintah siap sepenuhnya dalam pengobatan penyakit kanker. Termasuk soal pengobatan terbaik dan tercepat.

Pengabdian berikut ini berlaku untuk Budi:

Pertama, pemerintah memberikan kemoterapi secara bertahap di 504 kabupaten/provinsi dan fasilitas di seluruh provinsi Indonesia. Dengan demikian, pasien kanker yang berada di daerah terpencil atau jauh dari perkotaan dapat mengakses layanan kanker dengan cepat.

“Kami berharap pasien dari luar Jawa tidak perlu jauh-jauh datang (ke Pulau Jawa) karena nanti sudah ada pusat pengobatan kemoterapi di seluruh kabupaten/kota dan rumah sakit di seluruh provinsi,” kata Budi.

 

Kedua, pemerintah memperluas pilihan pengobatan kanker untuk anak-anak.

Budi mengatakan, mulai tahun ini RS Kanker Darmais akan melakukan transplantasi tulang pada anak. Jika cara ini berhasil, lanjut Menkes, cara ini juga akan diterapkan di rumah sakit lain.

Selain itu, mulai tahun ini RSK Dharmais juga akan melakukan terapi sel CAR T atau CAR T-cell (Chimeric Receptor T-cell) untuk pengobatan kanker darah pada anak. Perawatan ini adalah jenis imunoterapi yang melibatkan rekayasa genetika sel T untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengenali dan menyerang sel kanker.

“Ada jenis penyakit yang masih diobati dengan sel CAR T, kita juga akan obati dengan sel CAR T untuk meningkatkan tingkat kesembuhan,” ujarnya.

 

 

 

Dalam kunjungannya ke YKAKI, Budi juga menanyakan jenis penyakit kanker pada anak-anak yang tinggal di rumah singgah. 

“Jumlah penderita leukemia terbanyak yaitu sekitar 40%, urutan kedua adalah limfoma, dan urutan ketiga adalah retinoblastoma,” kata Ketua YAKAKI, Ira Soelistyo.