slot jepang

Polemik Rencana Kominfo Wajibkan Publisher Game Berbadan Hukum, Seperti Apa?

tonosgratis.mobi, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mendapat kritikan khususnya dari para pengembang dan pemain game di Indonesia.

Hal ini terkait dengan rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mewajibkan produsen game di Indonesia memiliki badan hukum.

Direktur Riset Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan pada konferensi pers di Jakarta.

Semuel mengatakan aturan penerbit game menunggu badan hukum dievaluasi oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Semuel menjelaskan, pemberlakuan aturan ini merupakan upaya untuk mendukung ekosistem perjudian di Tanah Air.

“Meski prosesnya peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika, tapi perlu mendaftar ke Kumhan (Kemenkumham). Begitu dapat, jadi peraturan,” kata pria bernama Semmy itu.

Di sisi lain, Kris Antoni, pendiri Toge Productions mengungkapkan, pada 28 Januari 2024, dirinya tiba-tiba diundang dalam pertemuan AGI (Asosiasi Game Indonesia) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika mengenai topik tersebut.

“Dari pertemuan dadakan Minggu kemarin terlihat jelas bahwa regulasi bagi investor asing dalam perundingan terbatas,” kata Kris.

Dalam cuitannya, ia mengatakan: “Peraturan Menteri yang diterbitkan tersebut merupakan peraturan baru mengenai peraturan permainan dan menggantikan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 11 Tahun 2016 dengan mengatur mengenai permainan elektronik.”

“Tidak ada dalam peraturan tersebut yang mewajibkan emiten berbadan hukum atau berbadan hukum di Indonesia.”

Mengubah pertemuan dadakan yang dihadiri Kris, AGI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebagian besar pengembang game menyatakan tidak setuju dengan gagasan tersebut.

“Kebanyakan pemain gamedev saat itu mengatakan tidak setuju dengan gagasan memaksa penerbit menjadi badan hukum di Indonesia,” tulis Kris di story X.

“Yang sudah disetujui adalah perubahan statistik permainan (IGRS), tapi penerbitnya belum dibahas. Saya tidak tahu ini hanya tebakan atau apa,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan rencananya untuk mewajibkan penerbit game di Indonesia memiliki badan hukum. Rencananya aturan ini akan dituangkan dalam peraturan Kabinet.

Hal itu diungkapkan Direktur Riset Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dalam jumpa pers, Jumat (26 Januari 2024) di Jakarta.

Semuel mengatakan, dalam waktu dekat akan dikeluarkan peraturan menteri untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kini, kata Semuel, aturan tersebut menunggu evaluasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Semuel menjelaskan, hadirnya aturan ini merupakan upaya mendukung ekosistem perjudian di Tanah Air.

“Meski prosesnya peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika, tapi perlu mendaftar ke Kumhan (Kemenkumham). Begitu dapat, jadi peraturan,” kata pria bernama Semmy itu.

Ia mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika ingin menciptakan ekosistem game yang menaati semua aturan. Oleh karena itu, kata Semuel, penerbit yang menjual gamenya di Indonesia sedang membangun bisnis di Indonesia.

“Jadi kita ingin menciptakan ekosistem permainan yang semua aturannya dipatuhi. Ada keinginan untuk membuka layanan di Indonesia, maka kita perlu membangunnya (organisasi di Indonesia) agar bisa membawa manfaat bagi Indonesia, dan pengembang game kami dapat mempromosikannya, “katanya.

 

Kementerian Komunikasi dan Informatika juga menyebut akan ada konsultasi publik dengan pemangku kepentingan industri game saat menyusun aturan ini. Menurut Semuel, penerbit yang tidak mengikuti aturan tersebut bisa dibanned.

“Jika tidak terdaftar di sini, penerbit tidak memiliki hak hukum di sini, jadi saya akan memblokir game tersebut. Kami ingin membangun bisnis digital, kami tidak ingin menjadi turis,” lanjutnya.

Namun, dia meyakinkan penerbit akan diberikan waktu untuk melakukan penyesuaian ketika penyesuaian ini dimulai.

Diketahui bahwa perkembangan industri gaming di Indonesia sendiri mengalami kemajuan yang pesat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pasar keuangan di Indonesia mencapai sekitar $2 miliar pada tahun lalu.

“Mari kita membangun bersama. Game ini dirancang dengan baik dan perkembangannya sangat cepat. Kami berbicara dengan perusahaan game di Indonesia tentang bagaimana kami dapat membangun industri game, tidak hanya dari segi bisnis tetapi juga mengubah pengetahuan tentang pengalaman Indonesia,” ujarnya. . 

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi berencana membuat arahan bagi penyelenggara internet fixed broadband. 

Penyedia internet broadband tidak diperbolehkan menjual layanan internet dengan kecepatan di bawah 100 Mbit/s. 

Mengapa tidak segera 100 Mbit/s? Maka saya akan membuat kebijakan yang mengharuskan mereka membeli fixed broadband dengan kecepatan 100 Mbps,” kata Menkeu. Informasi dan Komunikasi Budi Arie dalam keterangannya Pejabat Kominfo, diumumkan pada Jumat (25/1/2024). 

Pasalnya, kecepatan internet di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara lain. Selain itu, internet berkecepatan tinggi diperlukan untuk mendukung bisnis digital dan pemerintahan digital. 

“Tidak mungkin mendukung ekonomi digital, masyarakat dan segala sesuatunya tanpa sinyal, karena pilar digitalisasi adalah sistem komputer,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. 

Menurut Budi Arie Setiadi, kecepatan internet di Indonesia tergolong rendah yakni 24,9 Mbps.