slot jepang

Profesor Erlina Burhan: Pahlawan Kesehatan yang Tak Kenal Lelah Lawan Tuberkulosis

tonosgratis.mobi, Batavia – Prof. Dr. Dr. Erlina Burhan Sp(K), M.Si. Ia menerima Grand Award Woman of the Year 2024 kategori Kesehatan dari tonosgratis.mobi atas kiprahnya dalam pengobatan pasien tuberkulosis (TB) dan kampanye pencegahan TBC di Indonesia. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga turut serta dalam pengembangan standar internasional pengobatan tuberkulosis.

Erlina Burhan mengucapkan terima kasih saat menerima penghargaan dan bantuan ini kepada para pasien TBC yang masih dalam masa pemulihan dan gejala-gejala yang ditimbulkan penyakit tersebut.

“Saya ingin para pasien TBC, khususnya perempuan yang sedang berjuang untuk sembuh, dapat mendedikasikan pengabdian ini,” kata Erlina dalam upacara malam yang digelar Rabu, 31 Juli 2024, di ballroom Hotel Shangri-La, Batavia Pusat.

Ibu-ibu yang mendampingi anaknya meminum obat sampai habis dan pesan keselamatan. Saya juga mendedikasikannya untuk para ibu yang berusaha melindungi anak-anak mereka dari stigma TBC.”

 

 

Erlina juga menegaskan, TBC merupakan tragedi yang terjadi di depan mata kita. Dijelaskannya, penyakit tersebut baru ditemukan sekitar tahun 3.000 SM, pada sisa-sisa mumi di Mesir pada zaman firaun, namun masih menyebabkan kematian hingga saat ini.

“Di dunia pasti ada 10,6 juta orang yang terjangkit TBC, 10% diantaranya berada di Indonesia. Di Indonesia, 1.060.000 orang tertular TBC setiap tahunnya, dan kematiannya mencapai 144.000 orang per tahun. Satu jam berlalu, 16 orang meninggal karena penyakit TBC. tuberkulosis.” katanya

Erlina juga menyoroti persoalan stigma terhadap pasien TBC. Banyak pasien yang tidak dapat kembali bekerja atau bersekolah karena isolasi akibat penyakit ini.

“Saya punya pasien yang ditertawakan dan berhenti belajar karena TBC. Pekerja yang dipecat karena TBC. Karena mereknya masih kuat, saya menyarankan orang-orang bahwa penyakit ini bisa diobati.” kata Erlina.

Erlina juga mengatakan, para pekerja yang menderita TBC tidak boleh dipecat, namun harus didukung hingga mereka pulih dan kembali bekerja: “Tuberkulosis dapat dicegah dan diobati.”

Pemimpin Redaksi tonosgratis.mobi, Elin Yunita Kristanti, menyetujui dr. Dr. Erlina Burhan Sp(K), M.Sc, atas dedikasinya yang luar biasa dalam pengobatan pasien TBC. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang menyerang jutaan orang di Indonesia setiap tahunnya.

“Profesor Erlina adalah sosok yang tak kenal lelah dalam mencari obat terbaik bagi pasien TBC,” kata Elaine dalam pidato di acara Cita dan Cipta tonosgratis.mobi x Female di Ballroom Hotel Shangri-La, Batavia Pusat, Rabu. 31 Juli 2024 malam.

Penyakit ini tidak hanya agresif secara fisik, tetapi juga membawa dampak yang berat bagi penderitanya.

Elaine menegaskan, upaya Profesor Erlina tidak sebatas merawat pasien saja. Hal ini juga memerangi stigma yang sering melekat pada TBC, yang dapat menimbulkan dampak buruk ganda.

Peran Profesor Erlina dalam memerangi TBC dan membantu pasien merupakan contoh inspiratif yang patut ditiru dan dihargai.

Momen upacara penghargaan ini sangat penting. Peran dan perjuangan Profesor Erlina di bidang kesehatan pun patut diperhatikan. Penghargaan ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, namun juga menjadi insentif bagi banyak orang untuk melawan TBC dan menghilangkan stigma yang ada.

Dr. Dr. Erlina Burhan Sp(K), M.Sc, adalah dosen pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), lahir pada tanggal 15 Mei 1966 di Padang, Sumatera Barat. Erlina menyelesaikan studi kedokteran umum. Pada tahun 1989 di Universitas Andalucia Padang, melanjutkan studi di Universitas Heidelberg Jerman hingga memperoleh gelar master pada tahun 1995.

Pada tahun 2004, Erlina mendapatkan gelar spesialis paru di UI dan setahun kemudian mulai mengajar di FK-UI. Dedikasinya terhadap dunia pendidikan mengantarkannya memperoleh gelar Konsultan (Sp. P(K)) bidang Infeksi Paru pada tahun 2010. Terakhir, pada tahun 2012, ia berhasil memperoleh gelar doktor dari UI.

Erlina dikenal sebagai pembicara yang tulus dan berkomitmen. Ia kerap mengajak mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan ilmiah dan mengenalkan mereka pada tokoh dan pakar di berbagai bidang keilmuan.

Selain mengajar, Erlina bekerja sebagai Kepala Bagian Penyakit Infeksi, Departemen Kedokteran Paru dan Pernapasan, FK-UI. Aktif terlibat dalam berbagai penelitian, banyak menyumbangkan artikel ilmiah di tingkat nasional dan internasional.

 

Di masa pandemi COVID-19, Erlina sangat aktif menyampaikan edukasi dan informasi kepada masyarakat melalui berbagai media. Ia juga terlibat dalam penelitian mengenai Covid-19, baik klinis maupun non-klinis.

Erlina bekerja di beberapa rumah sakit di Batavia dan merupakan Ketua Persatuan Paru-Paru Indonesia (PDPI) Batavia periode 2015-2020.

Meskipun jadwalnya padat, dia tetap berkomitmen pada tugasnya, meskipun itu berarti mengorbankan waktu bersama keluarga.

Berbagai penghargaan telah diraih Erlina atas kontribusinya yang luar biasa dalam dunia kesehatan. Salah satunya adalah Penghargaan Wajah Perubahan Negara Tahun 2020 yang diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Prof. Dedikasi Erlin dalam merawat pasien dan mendidik masyarakat telah menjadikannya dihormati dan terkenal di industri perawatan kesehatan.

Upayanya dalam memerangi tuberkulosis dan pandemi COVID-19 merupakan indikasi nyata komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.