tonosgratis.mobi, Jakarta Sebaiknya setiap perusahaan menyediakan ruang bersalin agar pekerja atau karyawan perempuan dapat memerah ASI dengan tenang dan nyaman.
Panti jompo tidak bisa dibuat sembarangan, ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi.
Menurut dokter setempat Ray Waghiu Basrovi, ruang laktasi akan memenuhi kebutuhan teknis dan persyaratan jumlah perempuan pekerja.
“Kalau proporsi pekerja perempuan, kalau ada lebih dari 30-40 pekerja perempuan yang sudah bekerja bertahun-tahun, harus ada ruangan tersendiri. Bukan satu-satunya bagian yang diteliti sayang, tapi juga RIM (ruangan ibu menyusui),” kata Ray kepada Health tonosgratis.mobi saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).
Namun ada empat aspek teknis yang harus dipenuhi saat membuat ruang bersalin, yaitu: Privasi
Artinya, kamar mandi bukanlah ruangan multifungsi yang dapat dimanfaatkan setiap karyawan untuk berbagai keperluan, melainkan diperuntukkan bagi ibu menyusui. Peralatan
Aksesoris merupakan barang yang wajib dimiliki atau aksesoris di ruang menyusui.
“Ada tiga bagian, salah satunya adalah sofa dan lemari es. Karena mereka (pekerja) tidak bisa menggendong bayi, maka mereka bisa memompa (ASI). “ASI hanya digunakan saat pulang ke rumah, sebaiknya disimpan di lemari es,” kata dosen Departemen Kedokteran dan Pelayanan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.
Kulkas Standar Nasional Indonesia (SNI) sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada saat yang sama, sofa harus senyap saat pengguna ingin memompa ASI.
Teknologi ketiga yang harus diterapkan di ruang laktasi adalah sistem irigasi yang baik.
“Air yang baik sangat penting untuk semua jenis pencucian.” Api yang bagus
Aspek teknis keempat yang tidak perlu memenuhi kriteria ruang laktasi adalah pencahayaan yang cukup.
Jika ruang laktasi sudah ada dan memenuhi standar atau standar, maka hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah meja pompa ASI.
“Manajemen waktu itu penting di kamar mandi, waktunya tidak boleh lama, kalau lebih dari setengah jam terus di dalam.” Menyusui (ejakulasi) butuh hormon, kalau ejakulasi sambil bicara tidak akan datang. keluar (ASI).”
Jangan lupa, kata Ray, menyusui juga harus fokus pada fleksibilitas.
Hal ini dikarenakan ibu menyusui memproduksi ASI sepanjang waktu. Tapi, dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengosongkannya hingga payudara kembali penuh.
“Nah, kalau perusahaan hanya memberikan ASI kepada pekerjanya saat makan siang, berarti (laktasi) terganggu karena sistem pengeluaran payudara tidak berfungsi.”
Jika Anda tidak menyusui lebih dari dua jam, ASI akan keluar dan keluar. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi ibu selama kehamilan.
“Produksi hormon-hormon yang mempengaruhi persalinan, yaitu prolaktin dan oksitosin, yang dihasilkan dari produksi tersebut. Nah, kalau tidak dinaikkan atau dipompa, itu memakan hormon stres, kortisol, dan sebagainya.”
“Jadi sekarang kurang bagus, hormon stres naik, tidak bisa bekerja.” Makanya penelitian menunjukkan pekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada jam kerja 1,5 kali lebih produktif,” pungkas Ray.