Tiga Bulan Baru Berhasil Ditemukan di Tata Surya
JAKARTA: Para ilmuwan telah menemukan tiga bulan baru di tata surya, dua bulan di sekitar Neptunus, dan satu di Uranus. Ketiga bulan baru ini merupakan bulan paling redup yang pernah terdeteksi oleh teleskop berbasis darat di sekitar dua planet raksasa es tersebut. Penemuan memerlukan beberapa jam paparan lima menit.
“Pencitraan khusus diperlukan untuk mengungkap objek samar seperti itu,” kata Scott S. Shepard dari Carnegie Institution for Science, yang menggunakan Teleskop Magellan di Observatorium Las Campanas Carnegie Science di Chili, Forbes melaporkan Senin (26/2). 2024) dilaporkan. ).
Bulan-bulan baru Neptunus dan Uranus yang ditemukan Shepherd adalah:
1. S/2023 U1, berukuran 8 km, membutuhkan waktu 680 hari untuk mengorbit Uranus.
2. S/2002 N5, berdiameter 23 km, membutuhkan waktu sekitar 9 tahun untuk mengorbit Neptunus.
3. S/2021 N1, lebarnya 14 km, membutuhkan waktu sekitar 27 tahun untuk mengorbit Neptunus.
Bulan baru di Uranus pertama kali terlihat pada 4 November. Sheppard juga menemukan bulan kecil S/2023 U1 dalam gambar yang diambilnya pada tahun 2021 menggunakan Teleskop Magellan dan Teleskop Subaru di Hawaii. Dengan penemuan ini, jumlah bulan di planet raksasa es tersebut bertambah menjadi 28.
Enam bulan terbesar yang mengorbit planet ketujuh dari Matahari adalah Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Puck, dan Miranda, empat di antaranya memiliki lautan terestrial. Usulan pengorbit Uranus pada misi andalan NASA kemungkinan akan fokus pada apakah bulan-bulan tersebut bisa menjadi dunia lautan.
Seperti bulan-bulan saat ini, S/2023 U1 pada akhirnya akan diberi nama sesuai karakter dari karya William Shakespeare dan Alexander Pope. Namun, Uranus adalah satu-satunya planet di tata surya yang dinamai menurut nama dewa langit Yunani, ayah Saturnus, dan kakek Jupiter.
Sedangkan Neptunus yang belakangan terungkap tidak sebiru perkiraan sebelumnya, kini memiliki 16 bulan, yang paling terkenal adalah Triton. Ini dianggap sebagai dunia laut dan salah satu tempat paling menjanjikan untuk menemukan tanda-tanda kehidupan di seluruh tata surya.
Seperti bulan-bulan Neptunus yang sudah ada, termasuk Naiad, Thalassa, Despina, Galeta dan Proteus, dua bulan yang baru ditemukan ini akan diberi nama sesuai nama bidadari laut Nereid dalam mitologi Yunani.
Lebih sulit bagi astronot untuk membuat katalog bulan-bulan di planet terluar Neptunus dan Uranus dibandingkan planet-planet yang lebih dekat dengan Bumi. Semua bulan Jupiter berukuran sekitar 2 km, sedangkan bulan Saturnus berukuran 3 km. Namun, untuk Uranus dan Neptunus, jaraknya masing-masing antara 8 dan 14 kilometer. Hal ini antara lain karena Jupiter dan Saturnus telah dikunjungi beberapa kali oleh pesawat ruang angkasa, sedangkan Uranus dan Neptunus hanya dikunjungi satu kali oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2 milik NASA pada tahun 1986 dan 1989.
Namun, keselarasan planet yang jarang terjadi pada tahun 2030-an mungkin memberikan peluang untuk mengunjungi Uranus dan Neptunus setelah mengorbit Jupiter, meskipun pesawat ruang angkasa mana pun harus meninggalkan Bumi pada awal tahun 2030-an untuk mencapai Uranus pada tahun 2040-an.