slot jepang

GoTo Kantongi Pendapatan Rp 266,7 Miliar dari TikTok

tonosgratis.mobi, Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meraup Rp 266,7 miliar dari layanan biaya e-commerce Tiktok-Tokopedia pada semester pertama tahun 2024.

Awal tahun ini, TikTok menyelesaikan investasi senilai $1,5 miliar di Tokopedia, salah satu unit GOTO Group. Secara keseluruhan, GOTO melaporkan realisasi laba bersih sebesar Rp7,74 triliun pada H1 2024.

Pendapatan tersebut meningkat 12% dibandingkan pendapatan pada semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 6,88 triliun. Rinciannya, biaya jasa iuran sebesar Rp2,93 triliun, lalu jasa pengantaran sebesar Rp2,66 triliun, jasa peminjaman sebesar Rp666,82 triliun, dan biaya iklan sebesar Rp339,17 miliar. Juga fee layanan e-commerce sebesar Rp266,7 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp874,54 miliar.

Sebelumnya, GoTo mengambil kepemilikan atas layanan pengiriman dan pemenuhan yang disediakan oleh GoTo Logistics untuk mendukung Tokopedia. GoTo Logistics telah didekonsolidasi dari catatan keuangan grup sejak Mei 2024.

Hal ini tidak berdampak pada GoSend, layanan pengiriman antar konsumen yang saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis layanan on-demand grup GoTo.

Perseroan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meminta persetujuan penarikan sahamnya sehubungan dengan inisiatif pembelian kembali saham yang dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022, pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada Agustus 2024.

Berdasarkan persetujuan pemegang saham, Perseroan akan melakukan pengurangan modal dengan menarik kembali 10.264.665.616 saham Seri A, yang seluruhnya akan dibeli kembali oleh Perseroan pada tahun 2021 dan 2022 melalui pembelian kembali saham pra-IPO dan program greenshoe yang dilaksanakan sehubungan dengan IPO Perseroan. . Langkah tersebut diharapkan dapat menambah nilai bagi pemegang saham dengan mengurangi jumlah saham beredar.

 

 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan hasil keuangan semester pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Secara keseluruhan, GOTO berada di jalur yang tepat menuju profitabilitas.

Pada semester I tahun ini, realisasi laba bersih GOTO sebesar Rp 7,74 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 12% dibandingkan semester I 2023 yang tercatat Rp 6,88 triliun.

Kerugian sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan pada semester pertama tahun 2024 juga meningkat sebesar 93% menjadi Rp 209 miliar dibandingkan Rp 2,8 triliun yang tercatat pada semester pertama tahun 2023. Pada saat yang sama, perseroan mampu menekan kerugian periode berjalan menjadi Rp 2,85 triliun dibandingkan kerugian saat ini pada semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 7,21 triliun.

“Pertumbuhan pesat di kuartal kedua sekali lagi menegaskan kebenaran strategi fokus pada konsumen pasar massal. Presiden GoTo Group Patrick Valujo mengatakan pada Selasa (30/07/2024) “Kami berharap dapat melayani seluruh konsumen kami. Kami akan terus memberikan solusi, baik mereka butuh kenyamanan atau khawatir soal biaya.”

Langkah ini akan terus menjadi landasan bagi pertumbuhan perusahaan. Sejalan dengan upaya perusahaan untuk mengembangkan top line-nya dan terus berkomitmen mencapai Group Adjusted EBITDA untuk tahun fiskal penuh 2024.

“Pada akhir tahun pertama saya sebagai CEO, perusahaan mencatatkan fundamental terkuatnya hingga saat ini, dan saya bangga telah berperan dalam peningkatan ini. “Saya bergabung dengan tim yang kuat terjadi, dan dukungan dari talenta baru semakin bertambah dikembangkan,” tambah Patrick.

 

 

 

Jackie Lo, CFO GoTo Group, mengatakan perusahaan telah melihat pertumbuhan pesat yang sehat. Core GTV Group pada kuartal II sebesar Rp 63,2 triliun, meningkat 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Grup GTV mencapai Rp 121,5 triliun, meningkat 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sejak awal tahun, jumlah pengguna Gojek Plus meningkat dua kali lipat, dan pada saat yang sama, adopsi aplikasi GoPay dan produk kredit perusahaan terus meningkat. Hal ini, ditambah dengan langkah strategis untuk menyasar pasar massal, menghasilkan pertumbuhan pengguna transaksi bulanan (MTU) Grup GoTo sebesar 20% tahun-ke-tahun pada kuartal kedua tahun 2024.

Jackie Lo menjelaskan, peningkatan tersebut dicapai setelah penurunan biaya operasional dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan dibukukan selama delapan kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun.

“Mengingat situasi ini, kami yakin perusahaan berada di jalur yang tepat untuk terus tumbuh dengan tetap berkomitmen mencapai target profitabilitas,” tambahnya.

Sementara itu, Financial Technology Core GTV semester I 2024 mencatatkan kenaikan sebesar 52% sebesar Rp 68,69 triliun dibandingkan semester I GTV 2023.

Core GTV adalah GTV yang tidak termasuk GTV dari gateway pembayaran mitra pedagang. GTV untuk layanan on-demand meningkat menjadi Rp 29,34 triliun pada H1 2024 dibandingkan Rp 27,5 triliun pada H1 2023.

Pesanan yang dipenuhi di GTV dan Indonesia mencapai rekor tertinggi seiring dengan langkah perusahaan menuju profitabilitas, sejalan dengan pemotongan biaya yang berkelanjutan. Adopsi layanan mass market dan berlangganan diharapkan dapat membantu mendongkrak pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan.

 

 

 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merencanakan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private penempatan.

Dalam promosi ini, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 saham Seri A dengan nilai nominal Rp1 per saham. Jumlah saham yang ditempatkan adalah sebesar 10% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Sehubungan dengan tindakan tersebut, Perseroan akan meminta restu pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan pada 30 Agustus 2024. Berdasarkan pengumuman bursa, Kamis (25/2024), dana yang diperoleh dari PMTHMETD atau private positioning tersebut akan digunakan sebesar 55 persen untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan.

Sisanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja anak perusahaan, antara lain PT Dompet Anak Bangsa dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa yang masing-masing akan ikut serta sebesar 20 persen dan 25 persen Saham yang akan diumumkan melalui PMTHMETD.

Jika PMTHMETD diterapkan, maka persentase kepemilikan saham eksisting pemegang saham GoTo Gojek Tokopedia akan mengalami pengurangan (dilusi) maksimal sebesar 9,09 persen. Manajemen berkeyakinan bahwa penerbitan saham baru dalam rangka PMTHMETD ini akan menambah jumlah saham yang dikeluarkan perseroan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.

Pelaksanaan PMTHMETD juga akan memberikan tambahan dana kepada Perseroan untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan serta memperkuat struktur permodalan Perseroan. Manfaat ini secara tidak langsung akan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham perusahaan.