Pamer Harta di Media Sosial, Begini Pandangan Islam dan Psikolog
tonosgratis.mobi, Jakarta – Memamerkan kekayaan di media sosial merupakan sifat arogan yang dikutuk oleh Allah (swt). tidak suka Ada ayat dalam Alquran yang melarang seseorang untuk memamerkan kekayaannya dan berbangga. Pasalnya perbuatan tersebut memalukan secara moral, Allah berfirman:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْمضِ
“Janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena kesombongan) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong atau sombong terhadap dirinya sendiri,” (QS. Lukman, ayat 18) .
Di sisi lain, ada hadis Nabi yang menjelaskan larangan kesombongan karena pakaian yang indah, indah, dan mahal. Demikian penjelasan hadis riwayat Abdullah bin Mas’ud dari Nabi Muhammad SAW, Rasulullah bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ م diatas ُونَ ثَوَْ؏َُُْسبُ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang mempunyai kesombongan sebesar biji sawi. Ada yang bertanya: Dan orang yang suka memakai pakaian dan sandal yang indah? Dia menjawab: Allah sungguh cantik dan menyukai keindahan.” orang lain” , seperti tercantum dalam laman Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) pada Selasa (30/07/2024).
Selain itu, Imam Nawawi menjelaskan dalam kitab Naṡaiḥul ‘Ibâd bahwa menunjukkan kekayaan dengan sikap sombong dapat membahayakan seseorang.
Imam Navevi mengatakan, dari tiga hal yang dapat merugikan seseorang, salah satunya adalah bangga terhadap harta yang dimilikinya.
Hal ini diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Syekhr dan Abu Hurairah (ra). bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إلاع منجياتو إجAT ملاث محلكاMENT إلرة امال والسراد ف di atas شالة ش inدالة بالة لسلس elle Sidal ف 3 سبراط Isuql ال ا Bagaimana cara menangani masalah ini?
“Tiga hal yang dapat menimbulkan keselamatan, tiga hal yang dapat menimbulkan kemalangan, tiga hal yang dapat meninggikan derajat seseorang, dan tiga hal yang dapat menjelaskan dosa. Tiga hal yang menentukan keselamatan adalah: bertakwa kepada Allah (taqwa), baik dalam keadaan tenteram. atau keadaan yang sibuk, penuh kesederhanaan, baik ketika kamu dalam kemiskinan dan berkecukupan, dan hanya pada saat kamu gembira dan pada saat kamu marah.”
“Tiga hal yang dapat menimbulkan celaka adalah: serakah, mengikuti hawa nafsu, dan menyombongkan diri. Tiga hal yang dapat mengangkat derajat seseorang adalah: memberi salam, memberi makan, salat magrib ketika orang lain sedang tidur. Tiga hal yang menjadi penebus dosa sedang berwudhu ketika cuaca sangat dingin dan hendak salat berjamaah,” (Syekh Nawawi, Nashaihul ‘Ibâd, halaman 51).
Dari sudut pandang psikologis, media sosial telah menjadi tempat orang-orang memamerkan liburan, pengalaman menarik, dan kesuksesan mereka sambil menyembunyikan segala hal buruknya.
Menurut konsultan psikiater berpengalaman di London, Rafa Euba, seseorang yang memamerkan asetnya di media sosial bisa jadi melakukannya karena merasa tidak aman.
Perasaan tidak aman atau rendah diri ini membuat seseorang mencoba meningkatkan citra dirinya dengan memposting di jejaring sosial.
“Hal ini sampai batas tertentu dapat mengkompensasi perasaan tidak aman kita dan akan membantu kita untuk sementara waktu melupakan beberapa aspek yang kurang menarik dalam hidup kita,” kata Rafa, seperti dikutip dari Psychology Today.
“Masalahnya, tentu saja, semua orang juga melakukan hal yang sama, jadi kita terus-menerus meningkatkan rasa tidak aman orang lain dalam lingkaran setan,” tambahnya.