![](https://tonosgratis.mobi/wp-content/uploads/2025/01/peran-vital-ayah-saat-ibu-hamil-hingga-melahirkan_91c9845-1140x540.jpg)
Peran Vital Ayah Saat Ibu Hamil hingga Melahirkan
tonosgratis.mobi, Jakarta – Seorang ayah tidak hanya perlu mencari nafkah dan melindungi keluarganya. Peran ayah jauh lebih luas, antara lain memberikan dukungan dan kasih sayang kepada istri, terutama pada masa kehamilan dan nifas. Kehadiran dan peran aktif ayah di masa-masa seperti ini sangatlah penting, tidak hanya bagi ibu, namun juga bagi tumbuh kembang anak.
Psikolog sekaligus konselor Lieke Puspasari menjelaskan, peran ayah sangat besar. “Pertama-tama, sejak hamil ibu dirujuk ke dokter,” ujarnya saat diskusi media di Jakarta, 2 April 2024.
Hal ini membuat ibu dan bayi merasa aman dan nyaman di dalam kandungan. Sang ibu juga merasa tidak sendirian saat hamil, melainkan ditemani oleh suaminya.
Kebiasaan ini juga akan membuat suami merasakan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Meski anak Anda masih dalam kandungan dan menjadi satu-satunya yang menganggap dirinya adalah istri Anda, bukan berarti tanggung jawab suami sebagai ayah belum dimulai.
Dalam pertemuan bersama dengan dokter, orang tua Anda akan diajak berkonsultasi secara bersamaan agar pemahaman dan pemikirannya menjadi konsisten.
“Ini bukan sekedar jalan-jalan, ini tentang ibu-ibu yang melahirkan anak-anaknya.
Selanjutnya ayah harus menjalin komunikasi dengan janinnya saat masih dalam kandungan. Lieke menyarankan untuk berbicara atau membacakan cerita kepada bayi Anda.
“Supaya nanti dia terbiasa mendengar suara ayahnya.”
Menghadapi perubahan fisik dan hormonal saat hamil merupakan pengalaman yang luar biasa bagi para ibu. Dukungan dan pengertian orang-orang terdekat selama perjalanan ini, terutama pasangan, dapat menjadi hal yang mendasar dalam membantu ibu untuk menjalani proses ini dengan lebih nyaman dan tenang.
Saat hamil, ibu mengalami perubahan hormonal yang dapat memicu perasaan sedih, marah, bahkan khawatir berlebihan.
Lieke mengatakan, “Saat ibu mulai merasa emosinya terganggu, sering merasa sedih, lelah, marah, ayah bisa membantu dengan pijatan. Ini pasti sangat membahagiakan bagi istrimu.”
Diiringi juga dengan pelukan atau muli yang menenangkan ibu.
Begitu pula dengan perubahan fisik ibunya yang membuatnya tidak nyaman. Biasanya, kondisi ini semakin parah saat kehamilan memasuki trimester ketiga. Kondisi perutnya yang sudah sangat besar membuatnya sulit bergerak dan takut akan kemungkinan besar suaminya tidak lagi menyukainya.
“Dalam tiga bulan Anda merasakan hal ini karena misalnya Anda mengalami preeklampsia, yaitu penambahan berat badan”, jelas Lieke.
Peran ayah adalah memberikan dukungan emosional berupa afirmasi dan penguatan, serta memberikan bantuan agar ibu merasa nyaman setiap saat.
Kehadiran seorang ayah di saat kelahiran ibu baru merupakan sebuah momen yang berarti dan penting. Dalam keintiman ruang bersalin yang merawat bayi baru lahir, peran ayah tidak hanya memberikan dukungan emosional kepada ibu, namun juga menjadi pilar penting dukungan praktis dan moral sepanjang proses persalinan.
Lieke mengatakan seorang ibu baru akan mengalami kesulitan tidur, perubahan hormonal lagi, kelelahan, nyeri dan banyak lagi.
Bantuan yang bisa ayah berikan adalah membantu pekerjaan rumah tangga atau membantu menggendong bayi agar ibu bisa istirahat.
“Bisa juga membantu, misalnya mengajak dia bertingkah seperti kakak, seperti adikmu. Sungguh menakjubkan betapa bermanfaatnya hal ini jika bayi yang baru lahir adalah anak kedua, anak ketiga, dan seterusnya.
Selain membantu secara fisik, ayah juga perlu memberikan dukungan emosional dalam bentuk perhatian, “karena hal ini membuat ibu lebih rileks, merasa aman, nyaman dan terkadang tanpa menghakimi”.