JAKARTA – Meski tidak berlangsung lama, konflik Iran dan Israel dengan cepat meresahkan dunia internasional. Pasalnya, banyak rute tercepat di dunia yang melewati perairan Timur Tengah.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Basilio Dias Araujo dalam program riset pasar yang ditayangkan di kanal YouTube BEI, Senin (22/4/2024). Basilio mengatakan bahwa 80% perdagangan lintas laut dunia dipengaruhi oleh konflik Iran-Israel.
Ancaman perang memang berdampak besar, karena kita lihat kapalnya akan semakin besar. Sampai saat ini harus dialihkan ke Sungai Merah atau Terusan Suez, kata Basilio.
Menurut dia, perputaran kapal ini menimbulkan selisih 5-7 hari karena kapal terpaksa melintasi Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Tentu saja dampaknya terhadap biaya logistik sangat tinggi, ujarnya.
Basilio menambahkan negara-negara Asia akan merasakan dampak paling besar. Pasalnya, Asia terhubung erat melalui laut dan udara. Sedangkan Eropa stabil karena masih memiliki opsi pengiriman lain.
“Negara-negara Eropa tidak seperti negara-negara Asia, karena di Eropa mereka punya Eurasian Land Bridge, penghubung kereta api dari China ke Eropa. AS juga punya North American Land Bridge, jadi dampaknya bisa dikurangi,” jelasnya. . .
Basilio berharap konflik kedua negara tidak berlanjut sehingga dampak negatifnya bisa minimal. “Kami berharap semua orang membaca situasi ini agar kita bisa mengendalikan situasi ini, karena ini juga akan berdampak pada harga senjata,” tutupnya.