REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penelitian mengungkap minuman bersoda mampu memberikan kecukupan nutrisi penting bagi anak-anak dan orang dewasa. Minuman ini 100 persen jus buah yang berdampak rendah terhadap kalori harian, namun menyumbang hingga seperempat asupan vitamin C.
Dipublikasikan di laman Gazette Live Jumat lalu (15/3/2024), studi baru ini merupakan analisis penelitian kualitas pangan nasional di 14 negara Eropa. Berdasarkan hasil, meminum jus buah segar pada semua kelompok umur di seluruh Eropa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap asupan vitamin C harian.
Nutrisi ini penting untuk sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan penyerapan zat besi. Penelitian menemukan bahwa jus buah menyediakan 4 hingga 20 persen nilai harian vitamin C pada bayi (di atas enam bulan), 6 hingga 26 persen pada anak-anak, dan 8 hingga 20 persen pada remaja.
Untuk orang dewasa, persentase konsumsinya sekitar delapan hingga 19 persen, dan enam hingga 19 persen untuk orang dewasa. Penulis utama studi tersebut, Janette Walton dari Munster Technological University di Cork, Irlandia, merekomendasikan konsumsi jus buah untuk semua kelompok dan usia.
“Jus buah merupakan bagian penting dari asupan vitamin C untuk anak-anak dan orang dewasa. Karena sangat sedikit orang yang makan lima porsi buah dan sayuran sehari, jus buah adalah makanan yang nyaman dan bergizi,” kata Walton.
Para peneliti juga menemukan bahwa jus buah menyumbang dua hingga empat persen potasium harian yang mendukung tekanan darah normal. Manfaat lainnya adalah asupan folat harian antara satu hingga tujuh persen, yang mendukung kehamilan yang sehat.
Sementara itu, gula alami pada jus buah yang berasal dari 100 persen buahnya hanya menambah dua persen hingga 14 persen gula bebas dalam makanan sehari-hari. Jumlah tersebut relatif rendah dibandingkan 48-92 persen gula yang diperkirakan berasal dari produk dengan tambahan gula seperti minuman ringan, biskuit, permen, kue, dan coklat.
Berbeda dengan soda, jus buah, atau minuman lainnya, produk jus buah 100 persen tidak mengandung tambahan gula dan tidak dapat diencerkan dengan air, sesuai peraturan Eropa. Penelitian Walton dan timnya dipublikasikan di jurnal Nutrition Research Review.