Categories
Bisnis

PTPP Akui Bisnis Propertinya Lesu, Bagaimana Strategi di 2024?

tonosgratis.mobi, Jakarta PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengakui bisnis properti lesu sepanjang tahun 2023. Hal ini menurunkan laba dari Rp 365,74 triliun menjadi Rp 127,09 triliun pada 2023.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiar Effendi mengatakan, hal ini terutama disebabkan lesunya bisnis properti yang dilakukan anak usaha perseroan.

Meski begitu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik unit induk naik 77,17 persen menjadi Rp 481,37 miliar. Laba bersih pemilik unit asli pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp 271,7 miliar.

“Tahun 2023, laba turun menjadi IRE 127 miliar jika seluruh Grup PP termasuk 60 anak perusahaan dikonsolidasi, namun di sektor konstruksi induk meningkat sekitar 70 persen dari tahun lalu. Ada sedikit masalah di anak perusahaan. ..khususnya di bidang properti masih merupakan bisnis yang sulit,” kata Bakhtiar, Jumat (22/3/2024), seperti dikutip wartawan di kawasan Jakarta Selatan.

Tahun lalu, perusahaan merombak bisnis propertinya, dimana beberapa pengembangan properti dihentikan. Sehingga penjualan yang diharapkan sebelumnya mungkin tidak tercapai. Sementara beban keuangan masih terus bergulir.

“Tapi tahun 2024 kita rencanakan sehat kembali. Jadi kita refinancing, kita efisienkan di bidang properti. Jadi kemarin kita dari sisi induknya, PTPP, di bisnis konstruksi cukup baik. sedikit kurang oke, supaya (laba) konsolidasi di tahun 2023 turun sedikit.

Strategi ke depan, PT PP telah menciptakan konstruksi terbaik. Perseroan menilai bisnis konstruksi sudah semakin matang sehingga perseroan ingin terus melanjutkan kategori tersebut hingga menguasai wilayah regional Asia Tenggara. Perusahaan kini telah mulai berekspansi di Filipina.

“Kami berupaya menjadikan ini sebagai salah satu proyek pionir kami di luar negeri. Kami ingin memperkuat manajemen risiko dan ESG. Dalam manajemen risiko, kami lebih selektif dalam mengambil proyek yang pendanaannya lebih baik,” jelas Bakhtiar.

Sementara untuk inisiatif ESG, perusahaan telah membuat baseline. Selain itu, perusahaan bertujuan untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan dari tahun ke tahun. Bakhtiar mengklaim perusahaannya merupakan pionir dalam konstruksi ramah lingkungan dan akan terus menggalakkannya.

Kementerian BUMN berencana menggabungkan fungsi BUMN atau BUMN sektor infrastruktur. Belakangan, akibat merger beberapa perusahaan, hanya tersisa 3 BUMN.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiar Effendi menjelaskan, perseroan saat ini menunggu instruksi lebih lanjut dari Kementerian BUMN. Sebelumnya, perseroan ikut mengkaji rencana merger bisnis antar BUMN Karya.

“Mungkin hasil kajiannya sudah mulai terlihat, meski detailnya masih kita tunggu. Jadi proses mergernya akan kita lakukan secara resmi dan detail, kita masih menunggu sistem mergernya seperti apa. Kementerian dulu “, ujarnya kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan. , Kamis (21/3/2024).

PTPP kemungkinan akan merger dengan Vijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), kata Bakhtiar. Lainnya, ada PT Hutama Karya (Persero) yang kemungkinan akan merger dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Namun hal tersebut tetap dipertimbangkan dengan melihat kekuatan masing-masing perusahaan.

“Kami juga ikut proses pembelajarannya. Kami diminta datanya. Jadi semua kelebihan, kelebihan, dan kelemahan PP itu dinilai juga. Jadi nanti cocok ikut siapa,” tambah Bakhtiar.

Bakhtiar mengatakan, saat ini fungsi BUMN mempunyai kapasitas yang hampir sama, sehingga tidak jarang terjadi persaingan yang ketat antar sesama fungsi BUMN. Ke depan, hasil merger BUMN akan fokus pada bidang-bidang khusus.

“Saat ini 7 (fungsi BUMN) punya kemampuan serupa. Semuanya bisa mengelola proyek yang sama, ini bisa menjadi salah satu evaluasi Kementerian BUMN. Jadi tidak ada yang punya spesialisasi khusus,” ujarnya.