slot jepang Pay4d

15,5 Juta Remaja Indonesia Disebut Alami Masalah Kesehatan Mental

Republica.co.id, Tangerang Selatan – Kesehatan mental untuk remaja Indonesia adalah salah satu momen terpenting. Menurut data dari 2024 Studi Kesehatan Mental Nasional Indonesia, sekitar 15,5 juta remaja, atau 34,9% dari total populasi remaja Indonesia, menghadapi masalah kesehatan mental.

Wakil Menteri Populasi dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbanga), Ratu Ayu Ieyana Bagoes Oka menyoroti generasi muda yang saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. “Tentu saja, masalah ini adalah masalah umum,” katanya dalam sebuah pernyataan pers pada hari Sabtu (15/02/2025).

Selain masalah kesehatan mental, Isyana menyoroti fenomena yang semakin umum di kalangan anak muda, yaitu takut menikah dan pilihan anak -anak tanpa anak (gratis). “Menurut 8,2% atau 72.000 wanita memilih untuk tidak memiliki anak,” kata Isana.

Politisi PSI melihat situasi ini sebagai perhatian umum. Ini memperhitungkan bahwa populasi adalah modal dasar pembangunan itu sendiri.

Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian Populasi dan Pengembangan Keluarga meluncurkan Program Pembangkit Listrik (GEN). Program ini dirancang untuk mendorong remaja untuk terlibat dalam rencana kehidupan yang cermat, termasuk kesehatan mental, pendidikan dan kehidupan keluarga.

“Kementerian kami adalah komunitas pemuda yang berkinerja baik melalui program perencanaan gen (gen) saat ini yang ada dari desa ke tingkat nasional,” kata Isyana.

Program ini diharapkan menjadi forum untuk pengembangan pemuda, meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dan bersiap menghadapi tantangan di masa depan.

Isyana menekankan bahwa konsolidasi sifat-sifat generasi muda sangat penting untuk menggunakan bonus populasi Gold Indonesia pada tahun 2045. Bonus demografis diperkirakan akan memuncak pada tahun 2030-2040, yang merupakan peluang bagus untuk menjadi negara maju secara diragukan. Namun, kesempatan ini hanya dapat digunakan jika generasi muda memiliki kesehatan mental yang baik, kepribadian yang kuat dan produktivitas tinggi.

“Indonesia membutuhkan para pemimpin muda yang cerdas, berbudi luhur, dan pekerja keras, dan tentu saja mereka juga sangat berguna untuk mendorong produktivitas orang-orang Indonesia,” kata Isyana.