Kecanduan Gadget, Orang Bisa Obesitas dan Mudah Lupa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Apakah Anda teman atau anggota keluarga Anda kecanduan gadget? Hati-hati, kecanduan gadget bisa berujung pada obesitas dan membuat Anda mudah lupa.
Dalam aspek kognitif memang mudah dilupakan, istilah tersebut bukan berarti konsentrasi. Secara fisik bisa jadi gemuk,” kata Yenny Sinambela, dokter spesialis kesehatan jiwa Rumah Sakit Daerah Duren Sawit (RSKD), Jakarta, Yenny Sinambela, di acara Jakarta Vigil di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu. (28/4/2024).
Menurut dr Yenny, orang yang kecanduan gadget sudah terbiasa memiliki semua yang dibutuhkannya di ujung jari, termasuk makanan. Ia sengaja melakukan hal tersebut sebelum melakukan aktivitas apa pun dengan perangkat tersebut agar kesenangannya tidak terganggu.
Dampak lainnya adalah saraf motorik di tubuh mulai terasa nyeri. Hal ini bisa terjadi jika Anda tetap menahan posisi pemutaran di perangkat yang tidak terlalu aktif.
“Kepala mulai sakit kepala atau tangan mulai sakit,” kata dr. Yenny.
Kecanduan penggunaan gadget juga dapat menyebabkan seseorang berhenti melakukan aktivitas produktif lainnya, seperti bekerja atau belajar. Selain itu, kecanduan gadget juga dapat menimbulkan masalah lain, misalnya bangkrut jika perangkat tersebut digunakan untuk perjudian online atau masalah lain dalam pernikahan.
Dokter Yenny juga tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang bergantung pada gawai bisa mengalami gangguan kecemasan bahkan depresi. Jika demikian, Dr. Yenny berpesan bagi penderita kecanduan agar didampingi orang terdekatnya untuk mencari pertolongan medis ke dokter spesialis kesehatan jiwa.
Ciri-ciri orang yang mengalami gangguan jiwa
Sementara itu, Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ Jakarta, dokter spesialis kesehatan jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, menjelaskan ciri-ciri penyandang tunagrahita yang membutuhkan pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa disebut 3P.
Gangguan pikiran
Ketika seseorang terus-menerus mengalami gangguan jiwa yang sama, bahkan hingga membuatnya sulit tidur, ada baiknya orang terdekatnya memeriksakan diri ke dokter atau psikolog.
Gangguan emosi
Orang yang terus-menerus sedih, khawatir, atau marah sebaiknya dibantu dengan membawanya ke dokter atau psikolog.
Gangguan perilaku
Gangguan ini membuat penderitanya merasa memiliki kepribadian yang berbeda dari sebelumnya. Misalnya, orang tersebut menarik diri dari interaksi sosial, tampak mudah tersinggung, dan mungkin menangis terus-menerus. Orang terdekat Anda disarankan untuk mencari bantuan ke dokter atau psikolog.
“Kalau melihat 3 P ini, itu peringatan untuk mencari pertolongan profesional. Bisa psikolog atau psikiater (spesialis kesehatan jiwa),” kata dr Zulvia.
Jakarta masuk dalam daftar 10 kota dengan tingkat stres tertinggi di dunia berdasarkan The Least and Most Stressful Cities Index 2021 Penelusuran global lainnya dalam laporan Health Service Monitoring 2023 yang mengkaji pendapat 23.274 responden dewasa tersebar di seluruh dunia. Keliling dunia. 31 negara pada 21 Juli hingga 4 Agustus 2023 menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan masalah kesehatan yang paling memprihatinkan, melebihi kanker.